REFLEKSI PEMBELAJARAN ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.1 REFLEKSI FILOSOFIS PENDIDIKAN KI HADJAR DEWANTARA



REFLEKSI PEMBELAJARAN ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.1 REFLEKSI FILOSOFIS PENDIDIKAN KI HADJAR DEWANTARA

Kegiatan Elaborasi Pemahaman Modul 1.1 Refleksi Filosofis Pendidikan Ki Hadjar Dewantara yang dilaksanakan pada hari Kamis, 25 Mei 2023 bersama instruktur PGP Angkatan 8 Bapak Ariffudin. Kegiatan Elaborasi pemahaman modul 1.1 juga dihadiri oleh Fasilitator Angkatan 8 Bapak Hasbullah, Bapak Ilyas Kala Lemba dan Ibu Sitti Novi Ninarman serta 57 orang Calon Guru penggerak Angkatan 8.

Tujuan pembelajaran sesi Elaborasi Pemahaman Modul 1.1 adalah peserta mampu memberikan perspektif reflektif kritis tentang pemikiran (Filosofi Pendidikan) Ki Hadjar Dewantara dalam Elaborasi  Pemahaman dengan berdialog bersama Instruktur.

Pembelajaran yang saya peroleh pada sesi Elaborasi Pemahaman modul 1.1 bersama instruktur adalah sebuah pengalaman baru sekaligus penguatan bagi diri terkait dasar pendidikan KHD. Maksud pendidikan itu adalah menuntun segala kodrat yang ada pada anak-anak, agar mereka dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya baik sebagai manusia, amupun anggota masyarakat. Pendidik hanya dapat menuntun tumbuh hidupnya kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak, agar dapat memperbaiki lakunya hidup dan tumbuhnya kekuatan kodrat anak. 

Menurut KHD, pendidikan dapat menfasilitasi murid untuk tumbuh sesuai kodratnya, yaitu kodrat alam dan kodrat zaman. Kodrat alam adalah kekuatan, [potensi atau keadaan diri yang secara alamiah melekata pada diri masing-masing anak. Sedangkan kodrat zaman adalah kekuatan, potensi, atau keadaan diri yang berubah sesuai kondisi sosial, budaya masyarakat atau perkembangan zaman.

Ki hadjar Dewantara menekankan kepada para pendidik  dalam menuntun murid untuk mencapai kekuatan-kekuatan kodratnya yang sesuai dengan alam dan zaman maka harus menggunakan asas trikon (asas kontinu, asas konvergen, dan asas konsentris).

Asas kontinu artinya seorang pendidik harus menuntun peserta didik dengan melakukan perencanaan dan pengembangan yang berkesinambungan menyatu dengan alam, masyarakat Indonesia untuk secara berkesinambungan mewariskan peradaban. Asas konvergen artinya seorang pendidik harus menuntun  peserta didik dengan pemikiran yang lebih terbuka terhadap segala sumber belajar, mengambil praktik-praktik lain dan budaya antara lain,  dan menjadikan kebudayaan kita bagian dari alam universal. Asas konsentris yaitu seorang pendidik harus menuntun peserta didik dengan berdasarkan pada kepribadian karakter dan budaya kita sendiri sebagai pusat asasnya yang diyakini mampu menghadapi arus perubahan kodrat zaman seperti abad ke-21.

Pembelajaran yang didapat pada sesi elaborasi pemahaman adalah pendidikan yang berpihak pada murid  artinya bebas dari segala ikatan dengan Suci hati mendekati sang anak,  bukan untuk meminta sesuatu hak,  melainkan untuk berhamba pada sang anak. Menghamba pada anak bukan berarti menyembah kepada sang anak, tetapi pendidikan beriorentasi pada kebutuhan anak sehingga anak dapat berkembang sesuai dengan minat dan bakatnya. Sekolah perlu menyediakan sarana dan prasarana yang memungkinkan tumbuh dan berkembang sesuai dengan bakat dan minatnya.

Pendidik harus memahami bahwa anak bukanlah tabula rasa atau kertas kosong yang bisa digambar sesuai keinginan orang dewasa. Anak lahir dengan kekuatan kodrat yang masih samar-samar. Menurut KHD bahwa tujuan pendidikan adalah menuntun (menfasilitasi/membantu anak) menebalkan garis samar-samar agar dapat memeperbaiki lakunya untuk menajdi manusia seutuhnya. Untuk menebalkan laku anak adalah dengan konteks diri anak dan sosio-kultural atau budaya. Contih Menebalkan laku anak dengaan konteks sosial budaya sulawesi adalah budaya "TABE" atau budaya permisi kepada yang lebih tua. 

Menurut KHD bahwa budi pekerti adalah perpaduan gerak, pikiran, perasaan  dan kehendak atau kemauan sehingga menimnulkan tenaga atau semangat. Contoh penerapan budi pekerti dapat dilihat apda permainan gamelan dan menenun.

KHD mengibaratkan pendidik seorang petani yang menanam padi hanya dapat menuntun tumbuhnya jpadi dan dapat memperbaiki kondisi tanah, memelihara tanaman padi, memberi pupuk dan air, membasmi ulat-ulat atau jamur-jamur yang menganggu hidup tanaman padi. Petani tidak dapat mengubah kodrat tanaman padi menjadi jagung atau merawat tanaman jagung seperti padi, begitupun sebaliknya. Yang dapat dilakukan petani hanya dapat menuntun kodratnya padi menjadi tanaman padi.

Pengalaman yang saya peroleh sesi elaborasi pemahaman modul 1.1 adalah menemukan penguatan dan pemeblajaran bermakna terkait makna menuntun murid sesuai kodratnya dan bagaimana konsep berhamba pada murid.





Post a Comment

0 Comments